TIPS LPDP: Bagian Hal Terakhir yang Kamu Pelajari

Halo Sobat,

Kali ini saya akan membahas kolom Penilaian Diri bagian Hal Terakhir yang Diajarkan Pada Diri Sendiri. Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu butuh kedewasaan. Mental yang sudah bertumbuh menjadi orang dewasa yang baik.

Pada bagian ini, mari kita berbicara tentang makna hidup lagi. Ini adalah salah satu kolom untuk branding pribadi kita. Maka yang harus dilakukan pertama kali adalah kita harus menemukan diri kita terlebih dahulu. Kalau kata Paulo Coelho, kita harus menemukan legenda pribadi kita sendiri.

Hal Terakhir yang Diajarkan Pada Diri Sendiri

Saya menyoroti kata tersebut sama dengan “Hal terakhir yang kamu sadari”

Jadi saya mengartikan kalimat tersebut bukan ingin mengetahui hal-hal yang sifatnya keterampilan diri atau hard skill yang didapat dari pelatihan ataupun kursus.

Kata, “diri sendiri”, menurut saya tentang kepribadian yang berarti tentang hal yang bisa kamu resapi, sarat makna, dan abstrak karena ini lebih tentang pribadi kamu.

Maka saya bisa mengatakan bahwa pada kolom ini kita bisa menuliskan hal-hal yang mungkin terlambat kita sadari, atau baru kita sadari seiring pendewasaan diri.

Nah, coba kita baca punya saya ya

Ada banyak pelajaran yang saya dapatkan selama 22 tahun hidup di dunia. Hal terakhir yang saya sadari adalah untuk menyelesaikan masalah orang lain, kita harus selesai dengan diri sendiri dahulu. Dulu, ketika saya sudah tidak lagi memiliki cita-cita, saya memutuskan untuk mengabdikan diri saya untuk masyarakat. Saya hidup untuk orang lain, karena saya merasa sudah tidak butuh apapun lagi di dunia ini. Saya hidup dengan keluarga yang baik, lingkungan pertemanan yang baik dan sekarang, pendidikan yang baik. Itu semua sudah cukup. Saya jarang sekali meminta-minta pada Allah, saya hanya meminta untuk dipermudah dalam melakukan kebaikan, dan gagalkan saya jika memang kegiatan itu merugikan saya. Dari situ, saya menjadi orang yang ikhlas, selalu menerima apapun, baik itu gagal atau berhasil tidak ada bedanya. Hati saya tetap lapang. Akhirnya saya selalu mengutamakan orang lain daripada diri sendiri. Saya memberikan hal yang lebih baik pada orang lain daripada diri sendiri. Bahkan saya sering memaksakan diri untuk bisa menolong orang lain. Namun, saya rasa itu tidak bisa saya lakukan selamanya. Kini tuntutan hidup semakin besar, lingkaran orang-orang yang harus saya tolong semakin banyak, terutama keluarga saya dahulu. Saya merasa semakin tidak mampu untuk membantu orang sesuai yang saya inginkan. Sehingga saya merasa harus berjuang untuk hidup saya dahulu seperti mempunyai banyak kekuatan agar mampu membantu banyak orang secara maksimal. Sekarang saya setuju dengan himbauan pramugari untuk menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu, sebelum menyelamatkan orang lain.

Sejujurnya, ini kolom paling sulit yang saya isi, karena waktu itu saya merasa tidak belajar apapun hahaha waktu itu teralu sibuk bekerja, menyiapkan TOEFL, belajar CPNS dan mengerjakan beberapa tugas. Benar-benar sibuk sekali, sampai tidak sadar saya sudah melewatkan beberapa hal.

Akhirnya saya menilik kembali, pembelajaran terakhir yang saya dapatkan, hal yang saya sadari dari hasil perenungan yang matang. Saya melihat diri saya kembali tentang apa yang ingin saya capai yakni saya ingin menolong banyak orang, namun sekarang rasanya susah dan berat.

Memang poin saya sangat simple, karena pasti hal tersebut sudah sering kita dengar. Tapi sejujurnya dulu saya menolak pernyataan tersebut, menurut saya menolong orang lain itu lebih penting karena toh saya pasti tidak akan kenapa-kenapa. Saya pasti bisa. Namun, semakin dewasa ternyata semakin sulit, apalagi kemampuan saya terbatas sehingga saya butuh menambah kemampuan, salah satunya dengan lanjut studi.

Dari narasi tersebut sebenarnya bisa terlihat kepribadian kita, makanya akan lebih baik ini bisa menjadi branding diri. Dari situ mungkin terlihat saya adalah orang dewasa baru, ya samalah seperti orang kaya baru a.k.a OKB yang norak. Itulah saya, norak; hal begini saja ngga tau.

Tapi tidak berhenti disitu, saya juga digambarkan sebagai orang yang selalu mengupayakan hal baik, mengupayakan berbuat kebaikan namun agak realistis karena saya masih 22 tahun, saya belum mampu. Saya juga mencoba menggambarkan diri saya menjadi pribadi yang baik dan hangat, namun pada tulisan ini saya terlihat sedikit menyedihkan. Tapi ketidakmampuan saya mungkin akan menarik simpati reviewer.

Sejujurnya hal di atas adalah kegelisahan saya dan curhatan saya, jadi terima kasih LPDP sudah menyediakan kolom curhat hahaha

Sekian

Terima kasih sudah membaca sobat, semoga kamu segera menemukan diri kamu, menemukah hal yang ingin kamu capai.

Leave a Reply

*